Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran dan efektivitas perkreditan serta mengidentifikasi sejauh mana peran dan efektivitas perkreditan yang dilakukan oleh koperasi dengan mengambil studi pada Koperasi Wanita Simpan Pinjam Bina Jaya Desa Pongkar Kecamatan Tebing Kabupaten mencapai tujuan tersebut,banyak upaya yang dilakukan oleh koperasi untuk mewujudkan pencapaian kesejahteraan tersebut,salah satunya dengan memberikan pelayanan yang terbaik kepada anggota seperti yang dilakukan oleh KWSP Bina adalah anggota Koperasi Wanita Simpan Pinjam Bina analisis deskriptif menunjukkan bahwa Koperasi Wanita Simpan Pinjam Bina Jaya memiliki peran dalam meningkatkan kesejahteraan yang dilakukan yaitu KWSP Bina Jaya tidak hanya memberikan kredit tetapi juga memberikan bantuan agar dapat memaksimalkan penggunaan kredit yang telah hasil analisis kedua mengenai efektivitas kredit yang diberikan oleh KWSP Bina Jaya dalam meningkatkan kesejahteraan anggota dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan dapat dikatakan bahwa anggota koperasi merasakan sosialisasi dan transparansi informasi produk-produk koperasi sehingga anggota dapat memahami secara maksimal terkait produk-produk yang ditawarkan oleh koperasi. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 315 Journal of Comprehensive Science p-ISSN 2962-4738 e-ISSN 2962-4584 Vol. 1 No. 3 Oktober 2022 PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN EFEKTIFITAS KREDIT DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN ANGGOTA Mayang Sary¹, Rena Marshella², Bela Sapira³ Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Maritim Raja Ali Haji EmailMayangsari088 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran dan efektivitas perkreditan serta mengidentifikasi sejauh mana peran dan efektivitas perkreditan yang dilakukan oleh koperasi dengan mengambil studi pada Koperasi Wanita Simpan Pinjam Bina Jaya Desa Pongkar Kecamatan Tebing Kabupaten mencapai tujuan tersebut,banyak upaya yang dilakukan oleh koperasi untuk mewujudkan pencapaian kesejahteraan tersebut,salah satunya dengan memberikan pelayanan yang terbaik kepada anggota seperti yang dilakukan oleh KWSP Bina adalah anggota Koperasi Wanita Simpan Pinjam Bina analisis deskriptif menunjukkan bahwa Koperasi Wanita Simpan Pinjam Bina Jaya memiliki peran dalam meningkatkan kesejahteraan yang dilakukan yaitu KWSP Bina Jaya tidak hanya memberikan kredit tetapi juga memberikan bantuan agar dapat memaksimalkan penggunaan kredit yang telah hasil analisis kedua mengenai efektivitas kredit yang diberikan oleh KWSP Bina Jaya dalam meningkatkan kesejahteraan anggota dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan dapat dikatakan bahwa anggota koperasi merasakan sosialisasi dan transparansi informasi produk-produk koperasi sehingga anggota dapat memahami secara maksimal terkait produk-produk yang ditawarkan oleh koperasi. Kata Kunci Efektivitas Program, Koperasi, Kredit Abstract This study aims to identify the role and effectiveness of credit and identify the extent of the role and effectiveness of credit carried out by cooperatives by taking a study on the Bina Jaya Savings and Loans Women's Cooperative, Pongkar Village, Tebing District, Karimun Regency . To achieve this goal, many efforts are made by a cooperative to realize the achievement of this welfare, one of which is by providing the best service to members as done by KWSP Bina jaya. The respondent was a member of the Bina Jaya Savings and Loans Women's Cooperative. The results of the descriptive analysis show that the Bina Jaya Savings and Loans Women's Cooperative has a role in improving the welfare of members. The efforts made, 316 namely KWSP Bina Jaya, not only provide credit but also provide assistance in order to maximize the use of the credit that has been given. While the second result of the analysis of the effectiveness of credit provided by KWSP Bina Jaya in improving the welfare of members can be seen that most respondents stated that it was effective. The result can be said that the members of the cooperative feel the socialization and transparency of information on the products of the cooperative so that members can understand to the maximum related to the products offered by the cooperative Keywords Program Effectiveness, Cooperative, Credit Pendahuluan Pengertian koperasi menurut Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 adalah “badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan prinsip- prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan”. Dari pengertian tersebut, dapat diketahui bahwa koperasi mengandung dua unsur, yaitu unsur ekonomi dan unsur sosial yang berkaitan satu sama lain. Dikatakan memiliki unsur ekonomi karena tujuan dari koperasi itu sendiri adalah untuk mencapai kesejahteraan anggota. Sedangkan unsur sosial terlihat dari adanya asas yang dijunjung dalam koperasi, yakni asas kekeluargaan. Koperasi dalam menjalankan usahanya, selain berdasarkan asas kekeluargaan juga mempunyai prinsip terbuka dan bersifat sukarela. Artinya siapapun boleh menjadi anggota koperasi tanpa memandang golongan, aliran, kepercayaan atau agama orang tersebut. Namun, koperasi sering kali dianggap sebagai organisasi bagi kaum lemah. Sebagaimana diungkapkan oleh Arifinal Chaniago, bahwa “koperasi adalah sebuah perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum, yang memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk dan keluar, dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk meningkatkan kesejahteraan para anggotanya.”. Oleh karena itu koperasi memerlukan dukungan dari pemerintah dalam bentuk kebijakan yang memihak kepada koperasi untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan. Kebijakan pemerintah untuk mendukung kemajuan koperasi diwujudkan dalam program- program pemerintah. Menurut Burhanuddin 200527, pemerintah menyadari bahwa untuk melakukan aktivitas ekonomi, koperasi memerlukan SDM yang handal dan profesional di bidangnya masing-masing. Itulah sebabnya, di masa lalu pemerintah merapkan program pencangkokan manajer PNS di sejumlah koperasi, namun pada akhirnya program ini sama sekali tidak berjalan karena tidak adanya penetapan indikator umum dan khusus yang wajib dicapai oleh seorang manajer untuk mengukur keberhasilan mereka. Pemerintah menyadari kekurangan ini dan untuk keperluan jangka panjang diatasi melalui jalur pendidikan formal dan non formal yang bekerjasama dengan departemen pendidikan. Untuk mewujudkan program tersebut, saat ini pemerintah telah melakukan berbagai kerjasama seperti pelatihan dan progam pendidikan S2 bagi penggerak koperasi. Selain program pendidikan dan pelatihan, pemerintah juga memberikan bantuan modal kepada koperasi secara bergilir. Bantuan modal tersebut diserahkan oleh Lembaga 317 Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah LPDB-KUMKM sebagai mitra Kementerian Koperasi. Dengan modal tersebut diharapakan koperasi-koperasi yang ada saat ini bisa lebih berkembang. Anggota sebagai pemilik dan sekaligus pengguna jasa user-owner oriented firm yang sering disebut dual identity of the member, maka anggota harus memperoleh pelayanan yang optimal disisi lain juga akan memperoleh manfaat ekonomi, dengan demikian anggota diharapkan akan berpartisipasi penuh terhadap kegitan Koperasinya. Oleh karena itu fungsi ekonomi yang harus dijalankan oleh Koperasi adalah meningkatkan ekonomi anggotanya, dalam hal ini adalah bisnis anggotanya, bukan mengejar SHU yang sebesar-besarnya, Koperasi sebagai pemasar produk anggota dan atau penyedia/pengadaan input yang dibutuhkan oleh anggota, termasuk modal. Kondisi ini menjadikan koperasi merupakan salah satu badan usaha yang lebih memberikan atau memberikan jaminan atas kesejahteraan para anggotanya. Hal tersebut menjadikan koperasi memiliki peran yang penting dalam upaya memberikan jaminan kesejahteraan angotanya. Keanggotaan koperasi bersifat terbuka dan sukarela. Terbuka artinya anggota koperasi terbuka bagi siapa saja sesuai dengan jenis koperasinya. Sukarela artinya keanggotaan koperasi tidak atas paksaan. Setiap anggota mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Sesuai dengan pengertian koperasi bahwa koperasi merupakan kegiatan ekonomi yang berasaskan kekeluargaan. Maka tujuan utama koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Keuntungan koperasi bisa diperoleh antara lain dari laba penjualan dan jasa peminjaman. Meskipun koperasi tidak mengambil laba penjualan atau jasa peminjaman yang besar. Namun apabila koperasi berjalan dengan lancar keuntungan koperasi pun bisa menjadi besar pula. Keuntungan koperasi akan dikembalikan kembali kepada anggota sebagai SHU Sisa Hasil Usaha. Tentu saja setelah dikurangi biaya-biaya operasional. Pembagian keuntungan atau sisa hasil usaha ini dibagi secara adil sehingga tidak ada yang dirugikan. Beberapa keunggulan yang dimiliki dukungan dalam upaya untuk memberikan jaminan atas kesejahteraan apara anggotanya. Program-program yang telah dijalankan tersebut merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap koperasi demi kemajuan koperasi di Indonesia, namun hal itu saja tidak cukup. Keberhasilan sebuah koperasi juga harus ditunjang dengan kemampuan koperasi dalam mengelola koperasinya sesuai prinsip serta tidak melupakan tujuan dari koperasi itu sendiri. Dalam sebuah berita yang dimuat oleh pada tanggal 11 Juni 2010 yang berjudul Optimalkan Pembinaan Koperasi, dikatakan bahwa “Pengalaman macetnya miliaran rupiah dana bergulir beberapa tahun lalu untuk dua sektor itu Koperasi dan UMKM hendaknya jadi pelajaran dalam merealisasikan program yang sama, saat itu penucurannya sekedar mengejar proyek tanpa dilakukkannya pendapingan.” ungkap Amirullah Ketua Koperasi Unit Desa Tanjung Balai Karimun. Berdasarkan informasi tersebut, dapat diketahui bahwa selama ini terjadi banyak penyimpangan yang dilakukan oleh koperasi. Mulai dari adanya pelayanan kepada anggota nonkoperasi yang kemudian memungkinkan para pengurus koperasi bisa menggelapkan dana nasabah, serta adanya pelanggaran prinsip dasar pendirian sebuah 318 koperasi. Hal-hal demikian menyebabkan citra koperasi menjadi buruk di mata masyarakat. Koperasi juga dianggap telah kehilangan jati dirinya, karena seharusnya koperasi itu dari anggota, oleh anggota dan untuk anggota. Meskipun demikian, masih ada beberapa koperasi di Indonesia yang berprestasi dan memiliki citra yang baik di mata masyarakat. Salah satunya adalah Koperasi wanita Simpan Pinjam Bina jaya yang terletak di desa Pongkar Kecamatan Tebing Kabupaten Karimun. KWSP Bina Jaya merupakan koperasi wanita usahanya bergerak dalam bidang simpan pinjam. Menurut Ibu Fatmawati selaku Ketua KWSP Bina Jaya, koperasi ini mulanya dibangun karena adanya kepedulian beberapa orang melihat potensi Home Industri yang sebenarnya bisa digali namun terganjal masalah permodalan. Akhirnya beberapa orang tadi membentuk sebuah koperasi yang diberi nama Koperasi Bina Jaya Pada Tahun 2012. KWSP Bina Jaya merupakan salah satu koperasi yang berprestasi di tingkat daerah dalam pemberian pelayanan terhadap anggota. Karena pelayanannya yang baik, koperasi ini semakin banyak diminati masyarakat yang tergabung di Organisasi PKK. Kredit yang mereka dapatkan dari koperasi itu, akan dimanfaatkan anggota peminjam untuk memenuhi kebutuhan serta mengembangkan usahanya. Berkembangnya usaha anggota diharapkan dapat menunjang pembangunan ekonomi daerah, sekaligus dapat membantu pembangunan usaha koperasi itu sendiri. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti ingin mengetahui sejauh mana peranan koperasi dalam membantu permodalan anggota dan efektifitas kredit yang diberikan KWSP Bina Jaya guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggota ke dalam tulisan yang berjudul “Peran KWSP Koperasi Wanita Simpan Pinjam Bina jaya dan Efektifitas Kredit dalam Meningkatkan Kesejahteraan Anggota”. Metode Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskripstif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Koentjaraningrat 1993 89 mengartikan bahwa penelitian kualitatif adalah desain penelitian yang memiliki tiga format. Ketiga format tersebut meliputi penelitian deskriptif, verifikasi dan format Grounded research. Penelitian kualitatif salah satu penelitian yang lebih cocok digunakan untuk penelitian yang tidak berpola. Karena berpola, kamu bisa menggunakan desain ini untuk membantu dalam penelitian.. Peneliti mengambil lokasi penelitian di Desa Pongkar Kacamatan tebing Kabupaten Karimun. Sebagian besar wilayahnya merupakan perbukitan dan pesisir pantai, dikenal sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Kabupaten Karimun. Menurut Hasan 2010 19, data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui, sesuatu yang dianggap atau anggapan serta suatu fakta yang digambarkankan lewat angka, simblol, kode dan lain-lain. Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi 1 Data Primer, data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh peneliti. Data primer ini disebut juga data asli atau data baru. Data primer dalam penelitian didapat dari Pengurus KSP Lestari Mandiri serta beberapa anggota koperasi yang mengambil kredit di koperasi tersebut. 2 Data Sekunder, data sekunder adalah data yang tidak langsung diperoleh oleh peneliti sendiri dari sumbernya, Dalam penelitian ini data sekunder meliputi dokumen-dokumen, arsip- 319 arsip, catatan-catatan dan laporan resmi dari KWSP Bina Jaya. Teknik pengumpulan data merupakan metode yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik penelitian yang digunakan ada tiga, yaitu 1 Wawancara, adalah proses tanggung jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi yang disampaikan narasumber. 2 Observasi, observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu obyek yang diteliti. Untuk itu, peneliti akan mengamati kegiatan-kegiatan yang dilakukan pengurus serta anggota dari KWSP Bina Jaya. 3 Dokumentasi, peneliti akan mengumpulkan dokumen-dokumen seperti gambar, foto-foto ataupun data-data berupa angka. Selain itu peneliti juga mengumpulkan dokumen seperti buku dan artikel yang berkaitan dengan topik penelitian. Teknik analisis data menggunakan Analisis data menurut Bogdan dan Biklen dalam Usman dan Akbar 2009 84 adalah proses pencarian dan penyusunan data yang sistematis melalui hasil penelitian yang didapatkan dari wawancara, observasi, dan dokumentasi yang secara akumulasi dapat menambah wawasan bagi peneliti terhadap apa yang ditemukan. Sesuai dengan penelitian ini, maka teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data yang telah terkumpul adalah dengan menggunakan teknik analisis model interaktif. Hasil dan Pembahasan Peran KSP Lestari Mandiri dalam meningkatkan kesejahteraan anggota Peran Koperasi Wanita Simpan Pinjam Bina Jaya dapat diketahui dari hasil Observasi yang dilakukan kepada pengurus dan anggota koperasi sehingga dapat diketahui secara jelas tujuan yang akan dicapai dan diharapkan oleh anggota. Secara umum dapat diketahui bahwa peranan koperasi dalam hal ini Koperasi Wanita Simpan Pinjam Bina Jaya terutama dalam rangka untuk meningkatkan kesejahteraan anggota, selain itu pihak koperasi juga memberikan langkah- langkah untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik kepada anggota yaitu dengan memberikan pendampingan setelah kredit diberikan. Adapun hasil wawancara yang dilakukan secara lengkap dapat diuraikan sebagai berikut Menurut Ibu Fatmawati, selaku Ketua Koperasi Wanita Simpan Pinjam Bina Jaya menyatakan bahwa ”Peranan koperasi pada dasarnya merupakan upaya nyata untuk menyejahterakan anggotanya, sehingga menurut saya jaminan kesejahteraan anggota merupakan tujuan akhir yang akan dicapai oleh koperasi” Selanjutnya menurut Ayu Yantika selaku bendahara Koperasi Simpan Pinjam Lestasi Mandiri menyatakan bahwa ”Kalo menurut saya tujuan yang akan dicapai koperasi berdasarkan Undang-Undang Tahun 1992 pasal 4 fungsi dan peran koperasi di Indonesia, dimana salah satunya yaitu memperkokoh perekonomian masyarakat, dimana salah satunya yaitu menyejahterakan pula tujuan yang ditetapkan oleh Koperasi Simpan Pinjam Lestasi Mandiri,dimana koperasi ini juga melaksanakan UU sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan para anggotanya”Hal yang sama dikatakan oleh Ella Anggriani selaku sekertaris Koperasi Wanita Simpan Pinjam Bina Jaya, beliau mengatakan bahwa”Tujuan koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan anggota merupakan upaya nyata yang harus dipenuhi oleh koperasi”. Berdasarka hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa tujuan didirkannya koperasi yaitu meliputi 1 Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan 320 sosialnya. 2 Berperan-serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat. 3 Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan nasional yang memerlukan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Hasil wawancara yang dilakukan kepada Ibu Zubaedah selaku anggota koperasi yaitu sebagai berikut ”Menurut saya keberadaan Koperasi Wanita Simpan Pinjam Bina Jaya memiliki peran penting dalam memberikan jaminan kesejehteraan koperasi. Saya sendiri telah merasakan dengan adanya keberadaan koperasi ini, dimana setiap membutuhkan modal untuk keperluan yang mendadak dana dapat dengan mudah diperoleh”.Sedangkan menurut Ibuk Nurul Jannah, dimana beliau menjadi anggota Koperasi Wanita Simpan Pinjam Bina Jaya sudah 3 tahun, dan telah merasakan fasilitas yang diberikan oleh koperasi terkait dengan pendanaan atau kredit. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil wawancara sebagai berikut ”Selama menjadi anggota Koperasi Simpan Pinjam Lestasi Mandiri saya selalu mendapatkan berbagai kemudahan dalam proses untuk kredit, sehingga kalo ada keperluan mendadak dapat dengan mudah terpenuhi. Selain itu selama ini bagi anggota yang sering meminjam kredit pihak koperasi memberikan kemudahan dalam proses peminjaman kembali apabila tidak pernah terjadi permasalahan terkait dengan penunggaan angsuran”. Peran koperasi juga dapat diketahui dalam Undang-Undang Tahun 1992 tentang perkoperasian pada pasal 16 menyatakan bahwa “Jenis koperasi didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya”. Dasar untuk menentukan jenis koperasi adalah kesamaan aktivitas, kepentingan dan kebutuhan ekonomi anggotanya, seperti antara lain koperasi simpan pinjam, koperasi konsumen, koperasi produksi, koperasi pemasaran dan koperasi jasa. Khusus koperasi yang dibentuk oleh golongan fungsional seperti pegawai negeri, anggota ABRI, anggota koperasi dan sebagainya bukan merupakan jenis koperasi tersendiri. Jenis Koperasi Wanita Simpan Pinjam Lestasi Mandiri merupakan koperasi yang memberikan kredit bagi anggota yang biasanya digunakan untuk pemenuhan-pemenuhan kebutuhan secara umum yang diberikan kepada anggota. Menurut Ibu Fatmawati selaku Ketua Koperasi Wanita Simpan Pinjam Bina Jaya menyatakan bahwa ”Jenis koperasi yang dijalankan selama ini yaitu mengenai koperasi simpan pinjam, yaitu koperasi yang memiliki usaha tetap sesuai dengan anggaran dasar dari koperasi”. Tabel 1. Tingkat Efektivitas Pemberian Kredit Pada Koperasi Wanita Simpan Pinjam Bina Jaya 321 Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut 1 Hasil analisis dapat diketahui bahwa KWSP Bina Jaya memiliki peran dalam meningkatkan kesejahteraan anggota. Upaya yang dilakukan yaitu tidak hanya memberikan kredit namun demikian juga memberikan pedampingan dalam rangka untuk memaksimalkan penggunaan kredit yang telah diberikan. Bentuk pendampingan tersebut yaitu dengan memberikan arahan dan peluang untuk peningkatan usaha sehingga dana yang diberikan benar-benar mampu untuk memberikan jaminan kesejahteraan anggota. Hasil analisis juga dapat diketahui bahwa selama ini pihak koperasi selalu berupaya untuk menjadikan koperasi sebagai mitra anggota sehingga melalui pemberian kredit diharapkan usaha yang dijalankan anggota dapat tumbuh dan bekembang. 2 Hasil analisis efektivitas kredit yang diberikan KWSP Bina Jaya dalam meningkatkan kesejahteraan anggota dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan Sangat efektif. Hasil tersebut dapat dikatakan bahwa anggota koperasi merasakan sosialisasi dan transparansi informasi produk-produk koperasi sehingga anggota dapat memahami secara maksimal terkait dengan produk-produk yang ditawarkan oleh koperasi .Prosedur pengambilan kredit, tidak merugikan para anggota koperasi dan tidak memberatkan sehingga memberikan dukungan dalam upaya menciptakan kesejahteraan para aggota. Biaya transaksi tidak terlalu membebankan dan tingkat bunga yang terlalu tinggi dan pihak koperasi melakukan pembinaan dan pendampingan dalam pengggunaan kredit. Berdasarkan hasil kesimpulan dari hasil penelitian, maka diajukan beberapa saran yaitu sebagai berikut 1 Bagi KWSP Bina Jaya a Dalam upaya untuk lebih mamaksimalkan peran koperasi maka pihak manajemen untuk memberikan pembinaan kepada anggota koperasi dalam pengebangan kredit yang diberikan. Langkah nyata yang dapat dilakukan yaitu dengan memberikan pelatihan kepada anggota koperasi dalam pengelolaan modal kredit yang telah diberikan dengan mengembangkan usaha yang telah dilakukan atau membuka usaha baru dalam upaya peningkatan kesejehteraan para anggotanya. b Pihak manajemen koperasi harus tetap melaksanakan sistem dan prosedur kredit yang telah ditetapkan sehingga tingkat penyimpangan kredit dapat diminimalkan. Upaya ini dilakukan untuk memberikan jaminan bahwa seluruh aktivitas operasional koperasi dapat berjalan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Salah satunya mengenai seleksi calon penerima kredit dlilakukan lebih selektif dan dapat memenuhi segala bentuk kewajiban sesuai dengan ketentuan kredit yang telah ditetapkan. c Bagi peneliti lain yang berminat untuk melanjutkan penelitian ini diharapkan untuk menyempurnakannya yaitu dengan menggunakan obyek penelitian yang lebih terfokus sehingga hasil penelitian dapat diaplikasikan sesuai dengan upaya peningkatan peran koperasi dalam upaya peningkatan kesejahteraan para anggotanya.. BIBLIOGRAFI Pustaka yang berupa jurnal ilmiah Arsyad, Lincolin. 2004. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. BudiOFM, Hermawan J. 2004. Menuju ke Kota Cemas Temu Adat Masyarakat Teluk Bintuni 2004. Firdaus, Muhammad dan Agus Edi Susanto. 2002. Perkoperasian Sejarah, Teori dan Praktek. 322 Jakarta Ghalia Indonesia. Galuh, Ajeng Kartika. 2008. Peran Koperasi Simpan Pinjam dan Efektifitas Kredit Koperasi Simpan Pinjam dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pedesaan Suatu Studi di Desa Prambon Kecamatan Prambon Kabupaten Sidoarjo. Ghony, Djunaidi dan Fauzan Almanshur. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jogjakarta Ar- Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi. 2003. Metode Penelitian. Jakarta Bumi Aksara. Nasution, Muslimin. 2008. Koperasi Menjawab Kondisi Ekonomi Nasional. Jakarta PIP Pusat Informasi Perkoperasian. Partomo, Tiktik Sartika dan Abd. Rachman S. 2004. Ekonomi Skala Kecil/Menengah dan Koperasi. Bogor Ghalia Indonesia. Pemerintah Republik Indonesia. 1995. Undang-undang Perkoperasian tahun 1992 Undang-undang No. 25 Tahun 1992. Jakarta Sinar Grafika. Siagian. 1989. Pembangunan Ekonomi dalam Cita-cita dan Realita. Bandung Citra Aditya Bakti. Subana dan Sudrajad. 2001. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung Pustaka Setia. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta. Suharto, Edi. 2006. Welfare State Depsos. Diakses dari pada tanggal 11 November 2013. Tohar. 2000. Permodalan dan Perkreditan Koperasi. Yogyakarta Kanisius. Usman, Husaini dan Purnomo Setiadi Akbar. 2009. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta Bumi Aksara. Undang-undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Undang-undang Republik Indonesia No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial. Windiani, Nur Beti. 2000. Efektifitas Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam UED-SP dalam Meningkatkan Usaha Ekonomi Masyarakat Desa Suatu Studi di Desa Kembangarum Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar. Witjaksono, Mit. 2009. Pembangunan Ekonomi dan Ekonomi Pembangunan Telaah Istilah dan Orientasi dalam Konteks Studi Pembangunan. JESP Vol. 1, No. 1, 2009. Yasabari, Nasroen dan Nina Kurnia Dewi. 2007. Penjaminan Kredit Mengantar UKMK This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike International License. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Skala Kecil/Menengah dan KoperasiTiktik PartomoSartika Dan AbdS RachmanPartomo, Tiktik Sartika dan Abd. Rachman S. 2004. Ekonomi Skala Kecil/Menengah dan Koperasi. Bogor Ghalia Perkoperasian tahun 1992 Undang-undang No. 25 TahunPemerintah Republik IndonesiaPemerintah Republik Indonesia. 1995. Undang-undang Perkoperasian tahun 1992 Undang-undang No. 25 Tahun 1992. Jakarta Sinar Ekonomi dalam Cita-cita dan RealitaSiagianSiagian. 1989. Pembangunan Ekonomi dalam Cita-cita dan Realita. Bandung Citra Aditya dan Perkreditan KoperasiToharTohar. 2000. Permodalan dan Perkreditan Koperasi. Yogyakarta Kanisius. Usman, Husaini dan Purnomo Setiadi Akbar. 2009. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta Bumi Ekonomi dan Ekonomi Pembangunan Telaah Istilah dan Orientasi dalamMit WitjaksonoWitjaksono, Mit. 2009. Pembangunan Ekonomi dan Ekonomi Pembangunan Telaah Istilah dan Orientasi dalam Konteks Studi Pembangunan. JESP Vol. 1, No. 1, YasabariDan Nina KurniaDewiYasabari, Nasroen dan Nina Kurnia Dewi. 2007. Penjaminan Kredit Mengantar UKMK
PengertianKoperasi Simpan Pinjam, Tujuan, Jenis, Manfaat Dan Banknya Koperasi yaitu salah satu forum hokum yang legal dan Indonesia dan sangat membantu masyarakat ketika ini, kemudian apa pengertian koperasi simpan pinjam?
© NearFinder 2023 Buku telepon – Direktori TeleponTelepon (021) 22736667. Swamitra Syariah Al- Hikmah. Alamat: Ruko Plaza Ciputat, Jl. Dewi Sartika No.4 D, Cipayung, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 15411. Telepon: (021) 7424500. List daftar alamat koperasi unit simpan pinjam di Tangsel Banten ini semoga berfaedah.